Angka katarak Indonesia terus meningkat, ini penjelasan dokter
- Written by admin
- Be the first to comment!
- font size decrease font size increase font size

Surabaya–KoPi| Katarak masih menjadi penyebab kebutaan yang paling utama di Indonesia. Meski kesadaran masyarakat terhadap kesehatan semakin tinggi, tidak diikuti dengan penurunan angka penderita katarak. Sebaliknya, angka penderita katarak di Jawa timur semakin tinggi.
“Saat ini ada kekhawatiran bahwa katarak di Jawa Timur akan menjadi masalah. Berdasarkan survei Persatuan Dokter Spesialis Mata Indonesia (Perdami), angka kebutaan karena katarak di Jawa Timur meningkat, dari 3 persen menjadi 4 persen,” ungkap dr. Erry Dewanto, Sp.M., dokter spesialis mata dari klinik mata Erry Dewanto Center (Klinik Mata EDC).
Dokter yang dikenal gemar mengadakan aksi sosial tersebut mengatakan bisa jadi hal tersebut disebabkan karena metode survei yang baru. Saat ini survei dilakukan langsung oleh dokter mata, sedangkan survei sebelumnya dilakukan oleh perawat.
“Kalau dilakukan perawat sering banyak yang lolos. Begitu dilakukan survei langsung oleh dokter mata, ketahuan banyak yang punya masalah katarak. Makanya angkanya meningkat,” jelasnya.
Peningkatan memang terlihat di daerah di mana survei dilakukan langsung oleh dokter mata. Di daerah yang surveyornya bukan dokter mata, angkanya justru rendah. Tapi begitu disurvei ulang oleh dokter mata, angkanya jadi meningkat. Dan hal itu terjadi di seluruh Jawa Timur, sehingga penyebarannya hampir merata.
Dokter Erry menyebutkan besarnya angka tersebut akan menyebabkan cataract back log. Apakah cataract back log? Simak di 'Awas cataract back log'.|Amanullah Ginanjar W|
Related items
- Kemenkes RI, MTCC UMY bersama Aliansi Bupati/Walikota Peduli KTR Temui Walikota Pekalongan
- Cochrane Indonesia meningkatkan penggunaan informasi medis terpercaya
- Sektor pekerja informal tantangan terbesar target BPJS Kesehatan di 2019
- Sri Sultan dan Ketua PP Resmikan Pusat Pelayanan Jantung RS PKU Gamping
- Butuh sosialisasi agar masyarakat bisa menerima Vaksin Rubella