Diskusi Novel berjudul “HER Story, Not HIStory” Karya Dosen Universitas Atma Jaya Yogyakarta
- Written by admin
- Be the first to comment!
- font size decrease font size increase font size

Jogja-KoPi| Menumbuhkan budaya membaca dan menulis merupakan hal yang penting bagi kemajuan sebuah masyarakat, berangkat dari hal itu Asosiasi Penerbit Perguruan Tinggi Indonesia (APPTI) mengadakan kegiatan diskusi buku sebagai bagian dari rangkaian kegiatan Musyawarah Kerja Nasional APPTI.
Bertempat di Hall Auditorium Driyarkara, Universitas Sanata Dharma, Senin 18 April 2016, buku yang dibedah adalah novel perdana dari seorang akademisi Amelberga Vita Astuti, pengajar Prodi Ilmu Komunikasi, FISIP, Universitas Atma Jaya Yogyakarta. Novel romance berjudul “HER Story Not HIStory” menceritakan kehidupan remaja SMA sampai mengalami dunia kerja, yang didominasi cerita khas percintaan.
Dihadiri peserta kurang lebih 35 orang, kegiatan diskusi ini juga menghadirkan Suryo Sukendro, seorang penulis dan analis novel yang telah memiliki pengalaman dalam memberikan masukan-masukan terhadap penulisan novel.
Acara yang berlangsung mulai pukul 11.30-13.00 WIB tersebut, dimulai dengan pemaparan novelis terkait dengan cerita singkat terkait penulisan novel setebal 541 halaman. Vita sapaan akrab penulis menceritakan bahwa awal mulai ia menulis novel, dimulai dengan menulis cerita di blog pribadinya.
Hobinya yang berimajinasi dan latar belakang pendidikannya dibidang sastra, membuat dirinya merasa terpanggil untuk menuliskan sebuah novel. Novel yang awalnya berjudul “Tesalonika” ini mengambil setting suasana kota Yogyakarta, yang sebelumnya dalam novel-novel populer jarang diangkat, setelah mengalami proses seleksi yang ketat akhirnya novel ini dapat terbit, dan diterbitkan oleh Cahaya Atma Pustaka.
Bermula dari perayaan 50 tahun emas UAJY, yang ingin menerbitkan beberapa naskah menjadi sebuah buku, Vita pun menyertakan naskah novelnya dan terpilih dari beberapa naskah lainnya.
Setelah pemaparan penulis terkait proses penulisan novel sampai dengan latar belakang menulis, acara diskusi buku ini juga kritikus novel yang memberikan pujian dan kritikan terhadap penulisan novel ini.
Suryo menjelaskan bahwa terdapat nilai-nilai kearifan yang kuat di dalam novel ini, human interest, sisi manusiawi dan semangat hidup yang sederhana namun patut direnungkan. Semangat kebersamaan dan kekeluargaan juga menonjol dalam cerita di novel ini.
Suryo juga memberikan beberapa kritik dalam novel ini, agar karya selanjutnya dapat lebih baik lagi. Kritik tersebut antara lain perlunya memasukan tokoh antagonis, alur cerita yang relatif lambat dan datar dan terlalu intens mendeskripsikan kontak fisik seksual.
Secara keseluruhan, Suryo memberikan apresiasi yang tinggi terhadap penulis karena sebagai akademisi terkadang memiliki “kegagapan” dalam menulis hal-hal yang berbau fiksi, karena sebelumnya terbiasa menulis hal-hal yang ilmiah seperti penelitian dan karya-karya ilmiah lainnya.
Di akhir acara penulis menulis membagikan beberapa buku kepada para audiens yang terlibat aktif dalam diskusi, yang kebanyakan peserta berasal dari Ilmu Komunikasi UAJY dan Sastra Inggris USD. Banyak sekali peserta yang berminat terhadap cara menulis novel dan proses percetakannya, sehingga penulis dan kritikus juga memberikan tips agar dapat menulis novel yang bagus.
Langkah awal adalah mulailah menulis dan kemudian secara alami kita akan menemukan gaya menulis kita sendiri serta mampu menemukan cara mengeksplorasi cerita-cerita di dalam sebuah novel. Penulis berharap agar minat menulis di kalangan mahasiswa dapat tumbuh dan berkembang.
Related items
- Daerah Istimewa Yogyakarta Provinsi Terawan Kedua Dalam Indeks Kerawanan Pemilu
- Kapolda DIY segera lakukan operasi pasar kontrol harga beras
- Beberapa pejabat tinggi Polda DIY digeser
- Kawanan pelaku pencuri mobil di Sleman tertangkap
- DPRD DIY: Gini Ratio naik, Pemda DIY didorong membuka lapangan kerja lebih banyak