Susu formula membodohkan, namun disayang
- Written by admin
- Be the first to comment!
- font size decrease font size increase font size

Surabaya-KoPi | Survey dari Proyeksi Indonesia tentang penggunaan susu formula (sufor), lihat di berita Penyakit akibat pada bayi akibat susu formula, sangat mengejutkan dokter spesialis anak, dokter Dini Adityarini, SpA. Survei menunjukkan bahwa lebih dari 80 persen keluarga menggunakan sufor untuk para bayi. Walaupun efek sufor negatif sebagaimana ditunjukkan oleh survey.
Dokter Dini sangat sedih dan gusar saat ditemui usai memberikan perawatan pada bayi.
"Bayi-bayi kita terbodohkan dan termiskinkan secara sistematis, serta masif. Dengan lihai dan halus hampir semua elemen masyarakat terbius strategi yang dimainkan oleh gurita industri susu formula."
Menurut dokter spesialis anak berkerudung ini, pemerintah yang semestinya memberikan perlindungan pada rakyatnya termasuk dari ancaman sufor namun sayangnya tidak terjadi. Pada provinsi Jawa Barat bahkan secara legal pemerintahnya mendukung sufor.
"Pemerintah seharusnya menindak para pelanggar kode pemasaran susu formula yang secara internasional sudah disepakati. Mereka (perusahaan sufor, red) seakan dibiarkan dan diacukan segala bentuk pelanggarannya. Walaupun sebenarnya negara telah memiliki Undang-Undang dan Peraturan Pemerintah."
Sangat menyedihkan bahwa tidak ada satupun para pelanggar yang takut konsekuensi hukumnya. Sebab selama ini memang tidak ada pemberian sanksi walaupun terjadi banyak pelanggaran. Dokter Dini menyatakan bahwa organisasi profesi dan akademik kedokteran yang seharusnya menjadi garda depan penyeru kebenaran bahkan tergoda'berselingkuh' di belakang, bermain mata dengan industri sufor. Sebagian lagi bahkan telah secara terang-terangan bermesraan berpelukan dengan berbagai perusahaan sufor.
"Sudah bukan rahasia lagi kalau perusahaan sufor adalah sponsor utama dari hampir semua pelaksanaan acara yang diselenggarakan berbagai organisasi profesi kedokteran tersebut. Sehingga bisa dipastikan bentuk rekomendasi yang dikeluarkan untuk melegitimasi penggunaan susu formula", tandas dokter yang sangat aktif pada kegiatan pro-ASI melalui websitenya www.dokter-dini.com itu.
Related items
- Konsekuensi Pembangunan Infrastruktur
- Diskusi Netizen Jogja: Menkominfo Serukan Damai dan Berbudaya di Ranah Maya
- Menakar Keamanan Siber di Indonesia dan Langkah-langkah Pencegahan Strategis
- Mensos memimpikan gedung penelitian anak seperti di Cina
- Muhammadiyah menyatakan sikap terkait bencana lingkungan