Penjara bukan lagi tempat bagi pecandu
- Written by Amanullah Ginanjar Wicaksono
- Be the first to comment!
- font size decrease font size increase font size

Surabaya – KoPi | Kepala Humas BNN Pusat Slamet Pribadi mengatakan kampus-kampus perlu diberi peran sebagai kontributor rehabilitasi. Rehabilitasi penting bagi para korban penyalahgunaan narkotika pemula. Slamet menyatakan, jika para penyalahguna pemula tersebut dimasukkan ke penjara, mereka justru bertemu dengan bandar atau penyalahguna senior.
“Jadinya begitu keluar dia malah jadi kurir, jadi tambah parah penyalahgunaannya, atau jadi bandar baru. Sayang kan anak-anak masa depan ini masuk penjara,” ujarnya dalam Diskusi Panel Kelompok Ahli Badan Narkotika Nasional di Universitas Airlangga, Surabaya (26/3).
Selama ini mahasiswa menjadi sasaran utama peredaran narkotika. Pengguna narkotika dari kalangan mahasiswa mencapai 27% dari total penyalahguna di seluruh Indonesia.
Iwan menambahkan, UU telah mewajibkan negara untuk merehabilitasi para penyalahguna, bukan menghukum mereka. Pecandu dan korban berhak untuk disehatkan, diobati, dan dipulihkan.
“Kita akan merasakan pentingnya rehab apabila orang-orang yang kita cintai menjadi korban penyalahgunaan. Karena kalau tidak direhab barang-barang bisa hilang, dijual untuk beli narkotika,” ungkapnya.
Program 100 ribu rehabilitasi bagi pecandu dan korban penyalahgunaan narkotika bekerjasama dengan Kemenkes, Kemensos, TNI-Polri, Kemenhumham, dan Depdagri. BNN menyebutkan saat ini mereka melatih para konselor dan memberi pemahaman soal adiksi di instansi TNI-Polri, Kemenkes, Kemensos, dan rumah sakit-rumah sakit. Di rumah sakit milik TNI-Polri juga sudah disiapkan ruangan khusus untuk para pecandu yang mau direhabilitasi. Selain itu, seluruh RS di bawah Kemenkes yang ditunjuk akan disiapkan menjadi tempat bagi rehabilitasi korban penyalahgunaan narkotika.
Related items
- Diskusi Netizen Jogja: Menkominfo Serukan Damai dan Berbudaya di Ranah Maya
- Kopi Darat Nasional (KopdarNas) V Pajero Indonesia ONE di Surabaya
- Menakar Keamanan Siber di Indonesia dan Langkah-langkah Pencegahan Strategis
- Mensos memimpikan gedung penelitian anak seperti di Cina
- Sekdaprov Jatim ajak Kab/Kota ciptakan Skema Pembiayaan Terintegrasi