Masyarakat kuatirkan semburan lumpur Bojonegoro jadi Lapindo dua
- Written by Frenda Yentin
- Be the first to comment!

Bojonegoro-KoPi│Semburan lumpur setinggi 2 meter di lahan pertanian Desa Jari, Kecamatan Gondang, Kabupaten Bojonegoro, kagetkan warga setempat. Masyarakat kuatir semburan lumpur menjadi Lapindo kedua.
Sementara itu, Kepala Bidang BLH Pemkab Bojonegoro, Hari Susanto, mengatakan bahwa warga mengetahui semburan air bercampur lumpur tersebut pada hari Kamis (7/4) sekitar pukul 13.00 WIB, setelah warga mendengar suara ledakan seperti gempa.
Ketika warga mencari sumber ledakan, warga menemukan semburan air bercampur lumpur dengan diameter 30 centimeter, dan semburan sekitar 2 meter. Semburan lumpur ini sudah mulai mengecil hingga pagi hari tadi.
“Pagi tadi semburan lumpur mulai mengecil. Namun di lokasi lainnya ke arah barat daya dari lokasi semburan pertama, ditemukan semburan serupa, bahkan lebih besar,” jelas Hari Susanto.
Hingga saat ini, tim BLH telah mengambil contoh semburan air bercampur lumpur untuk dilakukan uji laboratorium di Mojokerto.
Lumpur mengandung gas beracun
Badan Lingkungan Hidup (BLH) Pemerintah Kabupaten Bojonegoro menyatakan bahwa gas (Hidrogen Sulfida) H2S yang keluar dari semburan lumpur di Desa Jari, Kecamatan Gondang, Kabupaten Bojonegoro, membahayakan manusia, karena di atas ambang yang ditentukan.
“Gas H2S yang keluar dari semburan memiliki kadar 1 ppm, padahal batas aman gas H2S bagi manusia sebesar 0,003 ppm,” jelas Hari Susanto, Kepala Bidang BLH Pemkab Bojonegoro.
Walaupun kadar gas H2S berlebih, masyarakat diharap untuk tetap tenang karena pengaruh gas tersebut akan hilang terbawa angin ketika sampai dilingkungan pemukiman warga. Mengingat lokasi semburan yang jauh dari pemukiman warga.
"Gas H2S akan menjadi tidak berbahaya lagi bagi manusia meski kadarnya di atas ambang yang ditentukan, karena lokasinya jauh dari pemukiman warga," jelas Heri Susanto