Mampir di UAJY, Sejarawan Polandia ajarkan multikulturalisme
- Written by Winda Efanur FS
- Be the first to comment!

Jogjakarta-KoPi|Dalam sejarah arsitektur bangunan dunia bertalian antara satu negara dengan negara lain. Bahkan sebelum abad kedua Masehi, pertalian ini muncul dalam cara berpakaian para penguasa dan masyarakat yang merupakan campuran antara Perancis serta Tartar.
Menurut sejarawan Polandia, Prof. Dr. Sergiusz Michalski Polandia berada dalam pusaran sejarah bangsa tetangga seperti Prussia-Jerman, Russia, Austro-Hungaria, Ottoman Turki. Gereja sebagai ekspresi simbol tidak luput menjadi wujud persilangan ini.
Silih bergantinya kekuatan dominan di Polandia muncul dalam model, ikon, dan simbol Gereja. Begitupun dengan gedung parlemen, teater, dan kafe yang menunjukkan bagaimana masyarakat menjadi cerminan dari persilangan tersebut.
Prof. Michalski menambahkan latar belakang sejarah tersebut menjadi bekal untuk memahami multikulturalisme budaya. Sekaligus menjadi tantangan bersama, mengingat selama ini perbedaan budaya menjadi konflik.
“Memahami perbedaan budaya, demografis, dan bahasa yang berbeda dalam satu daratan yang sama tidaklah mudah,” jelas Prof. Michalski saat kuliah umum ‘Multicultural Polity on both Poland and Indonesia’ di FISIP Universitas Atma Jaya.
Sementara Wakil Dekan III FISIP UAJY Desideria Cempaka Wijaya Murti, M.A memandang positif pernyataan dari Prof. Michalski, adanya perbedaan tidak dijadikan alat pemicu konflik antar manusia.
“Banyak tokoh Polandia yang telah mendapat penghargaan Nobel, baik untuk masalah perdamaian internasional atau lainnya, sehingga tidak ada salahnya kita belajar mengenai isu-isu perdamaian di Eropa dari seorang guru besar Polandia” ujarnya.