Menaikkan klaim BPJS, motivasi menaikkan akreditasi rumah sakit
- Written by admin
- Be the first to comment!
- font size decrease font size increase font size

“Fokus Rumah sakit, saya rasa, kali ini sudah bergeser, bukan karena motivasi untuk meningkatkan mutu standar dan pelayanan tapi untuk meningkatkan klaim akan BPJS atau JKN,” ungkap Niluh Putu Eka Andayani, SKM.M.Kes, saat diskusi Refleksi 2015 dan Outlook Kebijakan dan Manajemen Kesehatan 2016, Rabu (30/12).
Jogja-KoPi│ Terdapat banyak aspek yang belum tersentuh oleh rumah sakit, terutama dalam hal managemen dan sumber daya untuk menata pelayanan yang baik sehingga memberikan value pada rumah sakit tersebut. Namun, rumah sakit lebih condong dan fokus dalam mengurusi claimnya. Bagaimana claim tersebut terpenuhi, terbayarkan, pedapatan rumah sakit tidak menurun dan berkurang dengan adanya pasien BPJS atau JKN terutama yang pasien PBI.
“Fokusnya telah berubah bukan kepada bagaimana meningkatkan pelayanan tapi lebih fokus pada bagaimana cara menggali dana dan pendapatan sebesar-besarnya,” jelas Niluh Putu Eka Andayani.
Hal ini terlihat dari banyaknya Rumah sakit kelas C yang ramai-ramai naik ke kelas B , bukan karena termotivasi untuk meningkatkan mutu standar dan pelayanan, tetapi lebih pada klaim. Menurut, Niluh Putu Eka Andayani, hal tersebut terjadi karena tarif klaim kelas B lebih tinggi dibanding kelas C. Namun, peningkatan akreditasi tersebut tanpa memperhatikan bahwa kelas B memiliki standar yang lebih tinggi.
Namun, dengan munculnya Kemenkes tahun 2012 tentang perizinan rumah sakit menjadi salah satu penolong dalam akreditasi rumah sakit ini.
“Dalam Kemenkes 2012 ini rumah sakit harus memenuhi standar dan baru bisa kelasnya ditetapkan, kalau dulu kan kelasnya dulu baru standarnya, standar digunakan sebagai sesuatu yang harus dicapai atau target,” tambah Niluh Putu Eka Andayani.
Selain itu Niluh Putu Eka Andayani berharap pada tahun 2016 fokus rumah sakit tidak hanya dalam mengurusi klaim, tapi lebih pada perbaikan aspek kewajiban utama rumah sakit dalam melayani masyarakat sesuai dengan standar savety. Menurutnya, rumah sakit harus memandang kebutuhan masyarakat tanpa memandang kasus mana yang klaimnya tinggi, serta membangun tim yang multidisiplin yang dapat bekerjasama dan berkoordinasi dengan tim lain. │Frenda Yentin│Winda Efa Nur│
Related items
- Daerah Istimewa Yogyakarta Provinsi Terawan Kedua Dalam Indeks Kerawanan Pemilu
- Kemenkes RI, MTCC UMY bersama Aliansi Bupati/Walikota Peduli KTR Temui Walikota Pekalongan
- Cochrane Indonesia meningkatkan penggunaan informasi medis terpercaya
- Kapolda DIY segera lakukan operasi pasar kontrol harga beras
- Beberapa pejabat tinggi Polda DIY digeser