Inflasi Provinsi DI Yogyakarta sebesar 0,53%
- Written by admin
- Be the first to comment!
- font size decrease font size increase font size

Jogjakarta-KoPi| Selama Januari 2016 Daerah Istimewa Jogjakarta mengalami inflasi sebesar 0,53%. Kenaikan beberapa komoditas mendorong terjadinya inflasi.
Kelompok bahan makanan naik 3,06%, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau naik 0,39%. Kelompok sandang naik 0,57%. Kelompok kesehatan naik 0,39%. Kelompok pendidikan, olahraga dan rekreasi naik 0,17%.
Menurut kepala BPS DIY, Bambang Kristianto dari 82 kota, 75 di antaranya mengalami inflasi dan 7 kota mengalami deflasi.
"Inflasi tertinggi terjadi di kota Sibolga sebesar 1,82%, diikuti oleh kota Kendari 1,49% dan Makasar 1,36%," papar Bambang saat laporan tri wulan di BPS pada 1 Februari 2016. Sementara deflasi terjadi di kota Gorontalo 0,58% dan Palu 0,41%.
Inflasi terjadi karena pengaruh pola distribusi dari Jawa Tengah. Cabe merah dari Jawa Tengah didistribusikan ketujuh provinsi. Bawang merah keempat provinsi.
"Seperti cabe dan bawang merah banyak dibawa ke Maluku, Jakarta dan Kalimantan Utara."
Bambang menambahkan komoditas yang paling mempengaruhi inflasi. Seperti daging ayam ras, bawang merah, bawang putih, kelapa, tukang bukan mandor dan pasir.
"Andil inflasi terbesar dari daging ayam ras sebesar 0,15%, Bawang merah, Bawang putihn 0,06%," terang Bambang.